Ratusan Teks Bersejarah Tersembunyi Di Biara Mar Behnam Yang Dikuasai Isis

Ratusan Teks Bersejarah Tersembunyi Di Biara Mar Behnam Yang Dikuasai ISIS

Mahessa83 | Lebih dari 400 teks bersejarah yang berasal dari periode pertengahan dan zaman modern telah disimpan di Biara Mar Behman, Tempat yang kini sedang di kuasai oleh ISIS selama lebih kurang dari dua tahun.

"Teks-teks yang ditulis antara periode ke-13 hingga periode ke-20 itu tersembunyi di balik dinding yang dibangun beberapa ahad sebelum ISIS menduduki biara dan sebagian biara tersebut kini telah hancur, "kata Amir Harrak, seorang profesor dari University of Toronto yang telah mempelajari teks bersejarah tersebut sebelum disembunyikan.

"Beberapa teks tertulis indah yang digambarkan oleh ahli-ahli Taurat sebelum mereka salin, " kata Harrak. "Masing-masing teks bersejarah tersebut berisi catatan panjang yang ditulis oleh ahli-ahli Taurat seperti peristiwa sejarah dan sosial, agama serta beberapa fakta dari sumber yang berharga, " kata Harrak kepada Live Science.

Teks-teks bersejarah yang tersembunyi di Biara Mar Behnam ini ditulis dari banyak sekali bahasa termasuk bahasa Suryani (banyak dipakai di Irak pada zaman kuno dan periode pertengahan), Arab, Turki dan Neo-Aramaic kata Sarrak yang mahir di Syria.

Biara Mar Behman pertama kalinya dibangun pada 1.500 tahun yang lalu, "Biara Martil Mar Behman dan Sarah adiknya," berisi teks bersejarah, prasasti dan karya seni lainnya semenjak berabad-abad yang lalu.

Sementara ISIS menduduki biara dari Juni 2014 hingga November 2016, dikala biara ini direbut kembali Unit Katolik Irak BYAN yang berhubungan dengan pemerintah melawan ISIS. Foto dan info yang diterbuitkan oleh Agence France - Presse, Setelah biara direbut kembali memperlihatkan bahwa militan ISIS telah menghancurkan beberapa bab bangunan. Mereka memperabukan apa yang mereka temukan, merusak dan menghancurkan karya seni di biara dan prasasti dan menulis grafiti diatas struktur yang masih hidup.

Teks Bersejarah di Mar Behnam disembunyikan di ruang penyimpanan, 40 hari sebelum ISIS menyerbu Dataran Niniwe (dekat Mosul) oleh seorang pendeta muda berjulukan Yousif Sakat,"kata Harrak. Sakat meletakan mereka dalam kaleng logam besar dan dibangun dinding sehingga tidak ada satupun menduga ada sesuatu didalamnya. dan ia berhasil," katanya.

"Sakat yang juga harus melarikan diri dari biara, terus berusaha menyimpan diam-diam yang bahkan hingga pembebasan Dataran Niniwe, takut naskah akan ditemukan hingga ia merasa kondusif dan membeberkan semua rahasia, " kata Harrak.

Selama lebih dari dua tahun, teks-teks bersejarah di Biara Mar Behnam tetap tersembunyi di balik dinding. Untungnya kata Harrak, ISIS tidak menghancurkan seluruh bangunan dimana teks-teks tersembunyi berada sanggup ditemukan.

Baca Juga : Peneliti Temukan Sisa-Sisa Pemukiman Zaman Batu Kuno Di Lepas Pantai Swedia

Reuters melaporkan ISIS memakai bangunan yang masih terpakai di biara sebagai dasar untuk "Polisi Moral" untuk nmenegakkan hukum yang ketat ibarat tidak boleh merokok, pria mencukur jenggot atau perempuan yang memamerkan wajahnya di depan umum."

Masa Depan Teks Bersejarah Di Biara Mar Behnam

Masa depan teks bersejarah ini tidak niscaya dan Harrak bertanya-tanya kalau dokumen ini harus dihapus dari Irak, sebaiknya teks-teks bersejarah ini diamankan terlebih dahulu.

Bagaiman masa depan dari naskah-naskah ini? Irak ialah negara yang selalu bergejolak," kata Harrak.

Haruskan mereka dibawa ke Eropa contohnya atau dibawa ke Perpustakaan di Vatikan atau ditempat lain yang lebih aman?"

Saat ini Pemerintah Irak tidaklah mungkin untuk membantu melindungi teks-teks bersejarah ini," kata Harrak, Bahkan Pemerintah Irak telah mengabaikan pengungsi Katolik di Irak, meninggalkannya di gereja atau memperlihatkan santunan bagi orang-orang ini, tambahnya.

Harrak adalah penduduk orisinil Mosul, Kota di Irak yang bersahabat dengan Biara. yang hingga info ini ditulis ISIS masih menguasai sebagian wilayahnya.(Pertempuran di dalam kota masih terus berlangsung). Harrak meninggalkan Mosul pada tahun 1977 dan kini tinggal di Toronto, Kanada. Tetapi ia kini telah kembali ke Irak untuk mempelajari Teks-teks kuno bersejarah prasasti dan karya seni lainnya di Biara Mar Behnam.

Sumber:LiveScience