Virus Cacar Tertua Di Dunia Ditemukan Pada Kerangka Mumi

Virus Cacar Tertua Di Dunia Ditemukan Pada Kerangka Mumi  


Mahessa83 | Tim peneliti dari DeGroote Institute for Intectious Disease Research dari McMaster University, Ontario telah berhasil menemukan sampel DNA Virus Cacar Tertua Di Dunia pada Kerangka Mumi Anak-anak yang dimakamkan pada era ke-17 di Lithuania.

Virus Cacar Tertua Di Dunia Ditemukan Pada Kerangka Mumi VIRUS CACAR TERTUA DI DUNIA DITEMUKAN PADA KERANGKA MUMI

Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal Current Biology, Para peneliti menerka sangatlah mungkin laporan awal mengenai sejarah penyakit cacar salah diindetifikasi sebagai penyakit lain yang ibarat dengan cacar. Mereka membutuhkan sampel virus cacar yang lebih kuno untuk menegaskan atau menyangkal sejarah cacar.

Penelitian mengenai DNA Purba merupakan bidang familiar bagi gabungan peneliti yang memimpin penelitian ini. Tim peneliti yang dipimpin oleh Hendrik Ponar, salah seorang yang sebelumnya merekontruksi DNA woolly mammoth dan juga mendapat kembali gen basil plak pada gigi yang ditemukan pada kerangka insan yang berasal dari era ke-6. 

Hendrik Ponar yaitu putra dari ilmuwan yang bekerja mengekstrak struktur sel dari serangga yang diawetkan dalam kayu damar.. Hasil kerja ini menginspirasi munculnya Jurrassic Park.

Pada awalnya tim peneliti hanya ingin mengekstrak jaringan dari sekumpulan mumi tak biasa yang diawetkan disebuah gereja di Vilnius, Lithuania. Dan ini merupakan proyek penelitian dari Dario Piombino-Mascali, spesialis antropologi yang juga seorang penjelajah National Geographic. 

"Ini benar-benar mumi yang alami, dalam artian tidak ada proses yang dilakukan untuk mengeringkan mumi tersebut," kata Piombino-Mascali.

:Di kawasan ini terdapat 23 mumi berkualitas baik sehingga tepat untuk diawetkan jaringan lunaknya. Tujuh diantaranya masih utuh. Jadi, kami hanya perlu melaksanakan CT-Scan untuk mengindetifikasinya. Namun, untuk salah satu yang kehilangan beberapa senyawa atau kehilangan belahan tubuhnya, memerlukan sampel jaringan lunak dari belahan badan tersebut.

Jaringan pertama yang diteliti oleh Piombino dan diserahkan ke laboratorium Poinar, berasal dari belahan badan yang diawetkan yaitu panggul dan kaki dari seorang anak, Anak tersebut diperkirakan berusia 2 - 4 tahun ketika Ia meninggal pada tahun 1643-1645.

Saat pertama kali dilihat tidak ada gejala penyakit, termasuk bintik cacar yang terlihat pada tungkai kakinya. Laboratorium mengekstrak dan mengelompokan material genetik dari sampel yang diambil. Langkah ini dilakukan untuk mencari organisme yang disebut JC Polyomavirus. Organisme ini menjadi minat penelitian dari salah seorang anggota tim.

Namun diluar dugaan, dari pemanasan bahan genetik pada sampel, Peneliti mendapati lebih dari 200 kecocokan yang diindikasikan sebagai DNA Cacar yang pecah, rusak dan tidak menular.

Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, tim menarik keluar dan memasang kembali seluruh genom dari Variola. Virus penyebab Cacar dan membandingkan Genom tersebut dengan catatan dari sampel cacar lainnya. Sampel eksternal Virus Cacar Tertua berasal dari tahun 1944 dan sampel Virus Cacar Terbaru dari tahun 1977, sebelum penyakit cacar dinyatakan sanggup dibasmi.

Karena sampel Virus Cacar Modern mempunyai ketepatan tanggal koleksi, tim sanggup menggunakannya untuk mengukur perbedaan tingkat evolusi di antara mereka. Sama ibarat perbedaan antara sampel Virus Cacar Modern dengan sampel Virus Cacar Tertua Di Dunia dari era ke-17 ini. Mereka sanggup memprediksi kesesuaian tingkat dikala virus berubah.

"Kita sanggup kembali ke masa kemudian dan menciptakan proses evolusi secara terbalik," kata Ana Dugan, salah seorang penulis utama makalah dan peneliti pasca-kedoktoran di DeGroote Institute.


Ketakutan Teror Biologi

Berdasarkan goresan pena mereka, tim peneliti menyampaikan mungkin ada bukti sejarah untuk kembali memperbaiki rentan waktu yang ada. Contohnya, daftar maut kota yang dibentuk untuk menyebutkan adanya cacar parah pada tahun 1962. Penyakit yang masih berafiliasi ibarat Cacar Sapi (crowpox) dan Cacar Monyet (monkeyfox) yang mengakibatkan bercak ruam yang sama. (Wabah Cacar Monyet disebarkan oleh binatang peliharaan eksotik yang mengakibatkan ketakutan Bioterorisme di Midwest pada tahun 2003 lalu).

Meskipun penyakit cacar dinyatakan telah diberantas dari muka bumi, Namun cacar ini tidak benar-benar telah musnah. Sampel Virus Cacar masih berada dibawah kendali U.S Centers for Desease Control and Prevention dan juga di Rusia. Virus Cacar dianggap sebagai biro bioterrisme.

Sampai tahap ini tim peneliti berharap untuk melanjutkan kerja mereka lebih jauh lagi. Mungkin saja ini akan menjadi usaha yang sangat berat. Sebagian kecil dari penelitian pada DNA Purba sejauh ini telah menargetkan virus-virus. Sehingga tidak banyak yang membandingkan pekerjaan mereka Selain itu Genom Cacar juga diketahui sangat langka.

"Saat ini kami sangat tertarik untuk mencoba mencari Virus Cacar Tertua dibawah era ke-16 dari Benua Amerika. Cacar yang ditularkan oleh orang-orang Eropa yang mengakibatkan keruntuhan masyarakat orisinil Amerika," kata Duggan.

"Jika kita mempunyai jejak keturunan Virus Cacar Kuno, mungkin kita sanggup membangun citra lain yang sangat berbeda," pungkasnya.          


sumber:National Geographic 

   

0 Response to "Virus Cacar Tertua Di Dunia Ditemukan Pada Kerangka Mumi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel