Mengenal Reruntuhan Gereja St. Paul Macau
Reruntuhan Gereja St. Paul oleh Ginarsih
Mahessa Update | Kota Macau di China Selatan sangat populer dengan kasino dan hotel mewahnya. Namun ikon paling berharga di kota ini bergotong-royong ialah adanya sebuah Gereja atau yang tersisa dari sana.
Gereja St. Paul ialah gereja pertamanya. Awalnya, komplek gereja yang juga termasuk universitas barat pertama di Asia Timur. Gereja itu sendiri ialah salah satu Gereja Nasrani Terbesar Di Asia pada dikala itu.
Sebagian Gereja St. Paul dibangun dari kayu, Namun mempunyai arsitektur megah yang terbuat dari balok granit. Inilah satu-satunya penggalan bangunan yang selamat dari angin ribut dan kebakaran berikutnya yang memperabukan sisa gereja di tahun 1835 dan inilah kebakaran ketiga dalam sejarah gereja.
Baca Juga : Mengenal 9 Istri Presiden Pertama Indonesia
Gereja yang orisinil dibangun pada tahun 1580, Namun kebakaran itu terjadi dua kali yaitu pada tahun 1595 dan tahun 1601. Kemudian para Yesuit mulai membangun kembali, Dinding depan granit block orisinil diperbesar dan facade granit yang diukir oleh orang Kristen Jepang ditambahkan antara tahun 1620 dan 1627. Setelah kebakaran ketiga menghancurkan gereja, bangunan ini tidak dibangun kembali sebab pada dikala itu telah ditinggalkan lebih dari tujuh puluh tahun sehabis para Yesuit diusir oleh otoritas Portugis.
Fasad yang masih hidup naik dalam empat tingkatan yang saling berdekatan dan ditutupi dengan tabrakan dan patung yang menggambarkan hari-hari awal Gereja Nasrani di Asia. Ada patung-patung perawan dan orang suci, simbol Taman Eden dan juga Penyaliban serta tabrakan malaikat dan iblis, Naga China dan Krisan Jepang, kapal layar Portugis dan Peringatan Saleh yang ditulis dalam Huruf Cina.
Tingkat lengkungan dibagian bawah mungkin pernah memegang pintu ganda tinggi, menyerupai yang terlihat dalam lukisan Gereja St. Paul tahun 1854 oleh seniman Jerman-Amerika Wilhelm Heine. Lukisan itu mengatakan salah satu pintu ditutup dan lonceng dipasang di lengkungan rimur dan barat.
Struktur Gereja St. Paul bersandar berbahaya diperkuat lagi pada tahun 1990-an dengan ban gigi yang terbuat dari beton dan baja. Sebuah tangga dari baja memungkinkan wisatawan sanggup memanjat ke atas fasad dari belakang untuk melihat dari erat tabrakan kerikil dan menikmati panorama kota dibawahnya.
Sebagian Gereja St. Paul dibangun dari kayu, Namun mempunyai arsitektur megah yang terbuat dari balok granit. Inilah satu-satunya penggalan bangunan yang selamat dari angin ribut dan kebakaran berikutnya yang memperabukan sisa gereja di tahun 1835 dan inilah kebakaran ketiga dalam sejarah gereja.
Lukisan 1854 dari fasad Gereja St. Paul oleh Wilhelm Heine
Baca Juga : Mengenal 9 Istri Presiden Pertama Indonesia
Gereja yang orisinil dibangun pada tahun 1580, Namun kebakaran itu terjadi dua kali yaitu pada tahun 1595 dan tahun 1601. Kemudian para Yesuit mulai membangun kembali, Dinding depan granit block orisinil diperbesar dan facade granit yang diukir oleh orang Kristen Jepang ditambahkan antara tahun 1620 dan 1627. Setelah kebakaran ketiga menghancurkan gereja, bangunan ini tidak dibangun kembali sebab pada dikala itu telah ditinggalkan lebih dari tujuh puluh tahun sehabis para Yesuit diusir oleh otoritas Portugis.
Fasad yang masih hidup naik dalam empat tingkatan yang saling berdekatan dan ditutupi dengan tabrakan dan patung yang menggambarkan hari-hari awal Gereja Nasrani di Asia. Ada patung-patung perawan dan orang suci, simbol Taman Eden dan juga Penyaliban serta tabrakan malaikat dan iblis, Naga China dan Krisan Jepang, kapal layar Portugis dan Peringatan Saleh yang ditulis dalam Huruf Cina.
Tingkat lengkungan dibagian bawah mungkin pernah memegang pintu ganda tinggi, menyerupai yang terlihat dalam lukisan Gereja St. Paul tahun 1854 oleh seniman Jerman-Amerika Wilhelm Heine. Lukisan itu mengatakan salah satu pintu ditutup dan lonceng dipasang di lengkungan rimur dan barat.
Photo Credit By : Andy Enero/Flickr
Struktur Gereja St. Paul bersandar berbahaya diperkuat lagi pada tahun 1990-an dengan ban gigi yang terbuat dari beton dan baja. Sebuah tangga dari baja memungkinkan wisatawan sanggup memanjat ke atas fasad dari belakang untuk melihat dari erat tabrakan kerikil dan menikmati panorama kota dibawahnya.
Sumber: Amusing Planet
0 Response to "Mengenal Reruntuhan Gereja St. Paul Macau"
Post a Comment