Sejarah Kuil Kuno Angkor Wat
Pemandangan udara Kuil Kuno Angkor Wat, Menunjukkan parit dan jalan pintas dan menara utama yang dikelilingi empat menara yang lebih kecil.
Kredit : Alexey Stiop | Shutterctock.com
Kredit : Alexey Stiop | Shutterctock.com
Mahessa Update | Angkor Wat dibangun antara sekitar tahun 1.111 hingga 1.150 dengan luas sekitar 500 hektar. Angkor Wat yaitu salah satu Monumen Keagamaan Terbesar Di Dunia yang pernah dibangun.
Kuil ini pada awalnya dibangun sebagai Kuil Hindu yang didedikasikan untuk Dewa Wisnu dan kemudian diubah menjadi Kuil Buddha pada masa ke-14 dengan menambahkan patung-patung Buddha sebagai karya seni. Beberapa tahun kemudian Angkor Wat diubah menjadi benteng militer. Saat ini Kuil Kuno Angkor Wat merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.
Menara utama kuil setinggi 65 meter dikelilingi oleh empat menara yang lebih kecil dan serangkaian dinding bangunan. Tata letak yang membuat gambaran Gunung Meru, Tempat legendaris dalam mitologi Hindu yang dikatakan berada di luar Himalaya dan menjadi rumah para dewa.
Kuil Di Dalam Kota
Kota tempat Kuil Kuno Angkor Wat dibangun ini terletak di negara Kamboja dan pernah menjadi ibukota Kekaisaran Khmer. Kota ini berisi ratusan kuil yang populasinya mungkin lebih dari 1 juta orang. dan ini merupakan kota terbesar di dunia hingga Revolusi Indutri.
Angkor mempunyai sentra perkotaan yang sanggup dengan gampang menampung 500.000 orang dan kawasan pedalaman yang luas yang telah diperlihatkan oleh banyak penduduk di dunia penelitian Lidar. Para peneliti juga mengindetifikasi sebuah kota yang hilang berjulukan Mahendraparvata yang terletak sekitar 40 kilometer sebelah utara AngkorWat.
Parit, Menara, Struktur Spiral dan Lukisan-Lukisan Tersembunyi
Angkor Wat sendiri dikelilingi oleh parit berukuran 200 meter yang meliputi keliling lebih dari 5 kilometer. Parit ini mempunyai kedalaman 4 meter yang sanggup membantu menstabilkan pondasi candi, mencegah air tanah naik terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Pintu masuk Kuil Kuno Angkor Wat ke arah barat (arah yang dikaitkan dengan Dewa Wisnu) di jalan batu, dengan Singa penjaga menandai jalan. Baru-baru ini para arkeolog menemukan sisa-sisa delapan menara yang terbuat dari kerikil pasir dan laterit di sebelah barat. Menara-menara ini mungkin yaitu sisa-sisa kuil yang dipakai sebelum Angkor Wat dibangun sepenuhnya. Di sebelah timur kuil ada pintu masuk kedua yang lebih sederhana.
Jantung Kuil yaitu menara sentra yang sanggup dimasuki dengan memakai tangga yang curam. Menara ini sekaligus sebagai sentra simbolis dari bangsa dan sentra yang bersama-sama dimana kekuatan sekuler dan suci bergabung," tulis peneliti Eleanor Mannikka dalam bukunya yang berjudul :Angkor Celestial Temples of the Khmer Empire". (Abbevile Press, 2002). "Dari ruang yang tak tertandingi itu, Dewa Wisnu dan Raja memerintah orang-orang Khmer".
Lukisan-lukisan tersembunyi juga telah ditemukan di menara pusat. Satu ruang di menara mempunyai pemandangan yang memperlihatkan ansambel tradisional Khmer dari alat musik yang dikenal sebagai pinpeatyang terdiri dari aneka macam gong, xylophone, alat musik tiup dan intrumen perkusi lainya. Di ruangan yang sama, ada juga adegan yang rumit yang menapilkan orang-orang menunggang kuda di antara dua bangunan yang juga mungkin kuil. Kedua lukisan ini termasuk diantara 200 yang ditemukan di Kuil Kuno Angkor Wat semenjak tahun 2010.
Struktur pasir sepanjang 1 mil yang berisi aneka macam desain spiril baru-baru ini ditemukan disamping Angkor Wat oleh para arkeolog dengan memakai Lidar. Hal ini ada dalam periode singkat selama pertengahan di masa ke-12 hingga akhir. Arkeolog tidak yakin untuk apa struktur ini dipakai dan mungkin struktur itu tidak pernah selesai.
Sisa-sisa rumah dan bak yang dipakai oleh pekerja yang tinggal di bersahabat Angkor Wat dan melayani kuil juga ditemukan baru-baru ini dengan menggunakan Lidar.
Wisnu dan Raja
Ukiran relief Bas menujukkan Dewa Hindu menarik Ular Vasuki dalam dongeng penciptaan Churning of the sea of Milk.
Kredit: BasPhoto Shutterstock.com
Kuil Kuno Angkor Wat dibangun oleh seorang raja berjulukan Suryavarman II. Ia berkuasa sesudah membunuh pamannya Dharanindravarman I ketika sedang menunggang gajah. Sebuah prasasti menyampaikan bahwa Suryavarman membunuh pamannya alasannya Garuda (burung Mitos) di tebing gunung akan membunuh ular.
Baca Juga : 10 Candi Termegah dan Terindah Di Dunia
Suryavarman menjalankan pemerintahannya dengan sangat haus darah. Dia melaksanakan penyerangan ke Vietnam dalam upaya untuk menguasai wilayah itu. Dia juga membuat kemajuan hubungan tenang dengan Tiongkok.
Dia memuliakan Dewa Wisnu, Dewa yang sering digambarkan sebagai pelindung dan memasang patung tuhan di menara utama Angkor Wat. Pengabdiannya ini juga sanggup dilihat di salah satu reliefnya yang paling luar biasa di Angkor Wat yang terletak disebelah tenggara kuil. Relief itu memperlihatkan sebuah potongan dalam dongeng Hindu perihal penciptaan yang dikenal sebagai "Pengadukan Lautan Susu".
Seperti yang dituliskan oleh arkeolog Michael Coe, Relief "Menggambarkan bagaimana dewa-dewa dan setan mengaduk samudera di bawah proteksi Dewa Wisnu untuk menghasilkan ramuan ilahi keabadian (Angkor and the Khmer Civilization, Thames & Hudson , 2003). Para sarjana mengganggap derma ini sebagai salah satu karya seni terbaik di Angkor Wat.
Pengabdian Suryavarman terhadap Wisnu juga ditunjukkan dalam nama anumerta yang diberikan. "Paramavishnuloka" yang berdasarkan peneliti Helena Legendre De-Koninck, berarti "Dia yang berada di kediaman tertinggi Wisnu" (Angkor Wat A Royal Temple, VDG, 2001).
Teknik Kontruksi Kuil Kuno Angkor Wat
Membangun Kuil Kuno Angkor Wat yaitu pekerjaan besar yang melibatkan penggalian, kerja arsitik yang cermat, Untuk membuat parit disekitar kuil, 1,5 juta meter per kubik pasir dan lumpur dipindahkan, sebuah pekerjaan yang membutuhkan ribuan orang pekerja pada satu waktu.
Bangunan di Angkor Wat menjadi tantangan tersendiri. Untuk mendukung pembangunan ini diperlukan material yang tangguh yang di sebut Laterite yang terbungkus dengan kerikil pasir lembut yang dipakai untuk membuat relief. Blok kerikil pasir ini digali di Perbukitan Kulen sekitar 30 kilometer sebelah utara dari Kuil Kuno Angkor Wat. Penelitian menunukkan bahwa sebuah jalan masuk dibentuk untuk mengangkut blok ke Angkor Wat.
Di bawah menara utama yaitu poros yang mengarah ke sebuah ruangan dimana pada tahun 1934 para arkeolog menemukan dua potong kristal dan dua daun emas jauh dibawah Patung Wisnu berada, tulis Coe. Lebih lanjut Coe menyampaikan bahwa endapan menyerupai ini secara spiritual memperlihatkan energi pada sebuah kuil, Sam menyerupai baterai yang memperlihatkan daya ke pernagkat elektronik.
Tujuan Dibangunnya Kuil Kuno Angkor Wat
Pohon Ficus strangulosa tumbuh di atas pintu Angkor Wat
Kredit: David Davis, shutterstock.com
Meskipun Kuil Kuno Angkor Wat didedikasikan untuk Dewa Wisnu, Tujuan bersama-sama dengan dibangunya Angkor Wat hingga ketika ini masih diperdebatkan, Satu pertanyaan yaitu apakah bubuk Suryavarman II dikebumikan di monumen atau mungkin di ruang yang sama dimana endapan itu ditemukan. Jika itu kasusnya, itu akan memberi makna pemakaman pada bait suci.
Eleanor Mannikka telah mencatat bahwa Angkor Wat terletak di 13,41 derajad lintang utara dan bahwa sumbu utara-selatan dari ruang menara utama yaitu 13,43 hasta panjangnya. Ini berdasarkan Mannikka nukan kecelakaan. "Di tempat suci utama, Wisnu tidak hanya ditempatkan di lintang Angkor Wat, Ia juga ditempatkan di sepanjang poros bumi", tulisnya. Khmer tahu bahwa bumi itu bulat.
Selain itu, dalam tulisannya, Mannikka mencatat selusin keberpihakan lunar dengan Menara Angkor Wat yang memperlihatkan melayani tugas astronomi yang penting. "Selama malam Kamboja yang panjang dan jernih, ketika bintang-bintang memenuhi setiap inci dari langit hitam, Para pendeta astronom berdiri di jalan sepanjang Barat yang panjang dan mencatat pergerakan bulan melawan menara-menara di dua teratas dari kuil."
Sumber daya tambahan:
- Angkor Wat terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan mengakui sebagai Situs Budaya, Sejarah dan Alam yang harus dilestarikan.
- Pariwisata Kamboja mempunyai gosip perihal Kuil Kuno Angkor Wat dan tips-tips mengunjunginya.
- Google Maps mempunyai pemandangan jalan Angkor Wat dan Kuil Kamboja lainnya.
sumber: LiveScience.
0 Response to "Sejarah Kuil Kuno Angkor Wat"
Post a Comment