Altar Kerikil Maya Berusia 1.500 Tahun Ditemukan
Mahessa Update | Para arkeolog telah berhasil menemukan Altar Batu Maya Berusia 1.500 tahun di kota kuno Maya, La Coruna di Guatemala Utara. Temuan yang diumumkan pada tanggal 12 September 2018 di Museum Nasional Arkeologi dan Etnologi di Guatemala City ini ialah monumen tertua yang tercatat di situs La Coruna dari periode Klasik Maya yang berlangsung dari tahun 250 sampai 900 masehi, kata para arkeolog ibarat yang kami lansir dari laman livescience.com.
Marcello Canuto, seorang arkeolog dari Tulane University, duduk disamping Altar Batu Maya yang Dia dan rekannya temukan di hutan Guatemala Utara. Sumber: Foto milik National Museum of Archaeology and Ethnology di Guatemala City.
Sebuah penelitian dan analisis di Altar Batu Maya ini mengungkapkan bagaimana Dinasti Kaanul yang besar lengan berkuasa mulai memerintah 200 tahun lebih banyak dari dataran rendah Maya, kata para arkeolog.
"Penemuan Altar Batu Maya ini memungkinkan kita untuk mengindetifikasi Raja La Coruna yang sama sekali gres yang sepertinya mempunyai korelasi politik yang erat dengan ibu kota Kerajaan Kaanul, Dzibbanche dan dengan kota terdekat El Peru-Waka", kata Marcello Canuto, eksekutif institue Penelitian Amerika Tengah di Tulane University dan co-director Projyek Arkeologi Regional La Coruna (PRALC) dalam sebuah pernyataan.
"Altar Batu Maya ini diukir dari lempengan kerikil kapur besar, menggambarkan raja yang sebelumnya tidak dikenal "Chak Took Ich'aak" yang sedang membawa ular berkepala dua. Dewa pelindung situs itu muncul dari ular yang tergabung", kata Canuto. Hewan ini bukan suatu kebetulan, sebab penguasa Dinasti Kaanul juga dikenal sebagai "Raja Ular" berdasarkan National Geographic.
BACA JUGA : Ribuan Struktur Maya Ditemukan Di Guatemala
Selain terdapat ukiran, Di Altar Batu Maya juga terdapat kolom hieroglif yang memperlihatkan selesai periode setengah-katun dalam Kalender Maya hitungan panjang, di mana katun ialah satuan waktu, menawarkan tanggal yang sesuai dengan 12 Mei 544.masehi.
"Selama beberapa era dalam Periode Klasik, Raja-raja Kaanul mendominasi sebagian besar dataran rendah Maya," kata Tomas Barrientos, wakil eksekutif proyek dan eksekutif Pusat Penelitian Arkeologi dan Antropologi University of the Valley of Guatemala. Dalam pernyataannya, Dia juga menyampaikan bahwa Altar Batu Maya yang gres ditemukan ini berisi gosip perihal seni administrasi awal perluasan mereka yang memperlihatkan bahwa La Corona mempunyai peranan penting dalam proses semenjak awal".
Seperti diketahui bahwa Canutto dan Barrientos telah mempelajari La Corona semenjak tahun 2008. Dia mengarahkan penggalian, menerjemahkan hieroglif dan mensuvei area dengan Lidar yaitu teknologi yang memakai miliaran berkas cahaya untuk memetakan tofografi medan. Mereka juha mengambil cuilan dalam analisis kimia dan material.
BACA JUGA : Arkeolog Temukan Makam Raja Maya Di Guatemala
Dengan PRALC, Tim ini akan terus menilik Altar Batu Maya untuk melihat apakah itu berisi belakang layar pelengkap perihal bagaimana Kerajaan Kaanul tiba untuk melatih begitu banyak kekuasaan di atas dataran rendah Maya? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
0 Response to "Altar Kerikil Maya Berusia 1.500 Tahun Ditemukan"
Post a Comment